Rabu, 02 Januari 2019

Lirik lagu M!LK - Over The Storm


M!LK 
Over The Storm







Lyricist:木下智哉
Composer:木下智哉

Wow Wow Wow Wow Wow…

退屈な繰り返しはいらない
アンバランスなスリルを感じてたい
タイトロープな 未来だけをセットして
巻き起こす 刺激的なセンセーション

デンジャーなZONE=Take a Chance
つまり向かい風に立ち向かうってコト

だから
少し覚えてて欲しい
踏み出す背中を
拳、高く掲げ 空へと OK?

Over the Storm すべて巻き込め 今
Over the Storm 混沌(カオス)の中へ
Over the Storm バイブス上げて
ぶっ飛ばし まっさらな世代へ

どっちだっていい
白も黒だっていい
面白ければいい それがすべてさ
どうなっちゃったっていい
キミがいるならいい
ついてこい ハジマリは此処から

Beyond the Dark
立ち込めるCloud
絡みついてくアゲインストなWIND
impossibleは大逆転の合図
つまりはド肝を抜けってコト

だから
声を聞かせて欲しい
勇気を少しくれないか
前へと OK!!

Fight!Fight!Fight!Fight!
Wow Wow Wow Wow Wow…

Over the Storm 晴れ渡る空
Over the Storm 思い描いた
Over the Storm 荒野の向こう
遥かな まっさらな世界へ

Over the Storm すべて蹴散らせ 今
Over the Storm ゼロから作れ
Over the Storm リスクも何も
ぶっちぎり まっさらな未来へ

Over the Storm そう!新しい時代が来た
Over the Storm 曇天を突き抜けてけ
Over the Storm もう!誰にも邪魔はさせない
見たいヤツはついてこいよ

ピンチだっていい
すべて変わっちゃっていい
面白ければいい それがすべてさ
どうなっちゃったっていい
キミがいるからいい
ついてこい ハジマリは此処から

Wow Wow Wow Wow Wow…


Romaji : 
Wow Wow Wow Wow Wow…

Taikutsuna kurikaeshi wa iranai
ANBARANSU na SURIRU wo kanjitetai
TAITOROOPU na mirai dake wo SETTO shite
Makiokosu shigeki tekina SENSEESHON

DENJAANA ZONE=Take a Chance
Tsumari mukaikaze ni tachimukautte KOTO

Dakara
Sukoshi oboetete hoshii
Fumaidasu senaka wo
Kobushi takaku kakage sora he to OK?

Over The Storm subete makikome ima
Over The Storm kaosu no naka he
Over The Storm BAIBUSU agete
Buttobashi massarana sekai he

Docchi datte ii
Shiro mo kuro datte ii
Omoshirokereba ii sore ga subete sa
Dou nacchattatte ii
KIMI ga iru nara ii
Tsuite koi HAJIMARI wa koko kara

Beyond the Dark
Tachikomeru Cloud
Kara mitsuiteku AGEINSUTO na WIND
Impossible wa daigyakuten no aizu
Tsumari wa DO gimo wo nukette KOTO

Dakara
Koe wo kikasete hoshii
Yuuki wo sukoshi kurenai ka
Mae he to OK!!

Fight!Fight!Fight!Fight!
Wow Wow Wow Wow Wow…

Over The Storm hare wataru sora
Over The Storm omoi egaita
Over The Storm koona no mukou
Harukana massarana sekai he

Over The Storm Subete kechirase ima
Over The Storm ZERO kara tsukure
Over The Storm RISUKU mo nani mo
Bucchigiri massarana mirai he

Over The Storm sou! Atarashi jidai ga kita
Over The Storm donten wo tsuki nukete
Over The Storm mou! Darenimo jama wa sasenai
Mitai YATSU wa tsuite koi yo

PINCHI datte ii
Subete kawa chatte ii
Omoshirokereba ii sore ga subete sa
Dou nacchattatte ii
KIMI ga iru kara ii
Tsuite koi HAJIMARI wa koko kara

Wow Wow Wow Wow Wow…

Over The Storm




Kanji Lyric by Mojim.com
Romaji Lyric by me.

Sorry for mistakes~

For MV, you can check in this link :




-Anneke Sato-

Sabtu, 29 Desember 2018

Manajemen : Pengambilan Keputusan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         LATAR BELAKANG
                 Pengambilan keputusan yaitu seleksi dari berbagai alternatif tindakan yang akan ditempuh merupakan inti dari perencanaan. Suatu rencana tidak bisa disebut ada sebelum ada keputusan, yakni komitmen mengenai sumber daya, arah tindakan, atau reputasi telah diambil. Sampai titik ini, kita hanya mempunyai studi dan analisis perencanaan. Terkadang, para manajer melihat pengambilan keputusan sebagai pekerjaan pokoknya karena mereka harus terus-menerus memilih apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukannya, kapan, di mana, dan kadangkala juga bagaimana harus melakukannya.
                 Pengambilan keputusan hanyalah suatu langkah dalam perencanaan, sekalipun dilakukan dengan cepat dan dengan sedikit pemikiran atau, kalau hal itu mempengaruhi tindakan, hanya dalam beberapa menit. Pengambilan keputusan juga merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari setiap orang. Suatu arah tindakan jarang bisa dinilai sendiri karena sebenarnya setiap keputusan harus dicocokkan dengan rencana-rencana lainnya. Seteoretif manajemen sebagai “raja” yang memerintah dengan pencetan bel dan ketukan jarinya menjadi kabur setelah syarat-syarat penyelidikan dan analisis sitematik yang mendahului suatu keputusan mulai jelas kelihatan.

1.2.         RUMUSAN MASALAH
A.       Pengertian Pengambilan Keputusan
B.       Jenis-Jenis Keputusan
C.       Langkah-langkah Mengambil Keputusan
D.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
E.        Prinsip Dalam Membuat Keputusan
F.        Membuat Keputusan
G.       Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
H.       Gaya Pengambilan Keputusan
I.          Pengambilan Keputusan Dalam Dunia Kini

1.3.         TUJUAN PENULISAN
A.    Untuk mengetahui apa itu pengambilan keputusan
B.     Untuk mengetahui jenis-jenis keputusan
C.     Untuk mengetahui langkah-langkah dalam mengambil keputusan
D.    Untuk mengetahui faktor-faktor dalam pengambilan keputusan
E.     Untuk mengetahui prinsip dalam membuat keputusan
F.      Untuk mengetahui hal-hal tentang mengambil keputusan
G.    Untuk mengetahui peran manajer sebagai pembuat keputusan
H.    Untuk mengetahui gaya pengambilan keputusan
I.       Untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan dalam dunia kini











BAB II
PEMBAHASAN

    A.   PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
            Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
            Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).

Definisi pengambilan keputusan menurut para ahli :
1.      G. R. Terry
Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.
2.      Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
3.      Theo Haiman
Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
4.      Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.
5.      Chester I. Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relatif dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.

    B.   JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Terdapat beberapa jenis keputusan dalam proses pengambilan keputusan. Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan, jenis keputusan terdiri atas:
1.      Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
2.      Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.
3.      Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah, Misalnya operator mesin di lantai produksi.





Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah:
·           Keputusan Terprogram. Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti.
·           Keputusan tidak terprogram. Keputusan tidak terprogram ini adalah keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat diprediksi.
·           Keputusan tidak terstruktur. disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui pemecahannya karena ketidakjelasan masalahnya.

   C.   LANGKAH-LANGKAH MENGAMBIL KEPUTUSAN
            Orang-orang pada semua tingkatan dan di semua bidang organisasi membuat keputusan. Artinya, mereka membuat pilihan diantara dua alternatif atau lebih. Misalnya, para manajer tingkatan puncak membuat keputusan mengenai sasaran organisasi mereka, dimana menempatkan fasilitas pabrikasi, pasar baru mana yang akan dimasuki, dan barang atau jasa apa yang di tawarkan.
1.      Langkah 1 : Mengenali suatu masalah
Proses pengambilan keputusan berawal dengan adanya masalah, atau lebih tepat, kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang dikehendaki.
2.      Langkah 2 : Mengidentifikasi kriteria keputusan
Setelah manajer mengidentifikasi masalah yang membutuhkan perhatian, kriteria keputusan yang penting untuk memecahkan masalah tersebut haruslah diidentifikasi. Artinya, para manajer harus menentukan apa yang relevan dalam mengambil keputusan.
3.      Langkah 3 : Mengalokasikan berat kriteria
Para pengambil keputusan harus memberi bobot ke butir-butir tersebut untuk memberinya prioritas yang tepat dalam keputusan itu.
4.      Langkah 4 : Menyusun Alternatif
Para pengambil keputusan membuat daftar sejumlah alternative yang dapat menyelesaikan masalah itu.
5.      Langkah 5 : Menganalisis Alternatif
Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan masing-masing alternatif dengan cara membandingkannya dengan kriteria yang ditetapkan dalam langkah 2 dan langkah 3.
6.      Langkah 6 : Memilih sebuah alternative
Kita telah menentukan semua factor yang terkait dalam keputusan itu, memberi bobot, dan mengidentifikasi serta menganalisis alternatif-alternatif yang bisa berhasil, kita semata-mata harus memilih alternatif yang menghasilkan angka paling tinggi dalam langkah 5.
7.      Langkah 7 : Mengimplementasikan Alternatif Terpilih
Implementasi mencakup penyampaian keputusan itu kepada orang-orang yang terpengaruh dan mendapatkan komitmen mereka atas keputusan tersebut.
8.      Langkah 8 : Mengevaluasi Keefektifan Keputusan
Menilai hasil keputusan tersebut untuk melihat apakah masalahnya telah teratasi.

  D.   FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 
                               I.            Komposisi kelompok.
Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi kelompok, yaitu :
1. Penerimaan tujuan umum; mempengaruhi kerjasama dan tukar informasi.
2. Pembagian (divisibilitas) tugas kelompok; tidak semua tugas dapat dibagi.
3. Komunikasi dan status struktur; biasanya yang posisinya tertinggi paling mendominasi dalam kelompok.
4. Ukuran kelompok; semakin besar kelompok semakin menyebar opini, konsekuensinya adalah semakin lemah partisipasi individu dalam kelompok tersebut.
                            II.            Kesamaan anggota kelompok. Keputusan kelompok akan cepat dan mudah dibuat bila anggota kelompok sama satu dengan yang lain.
                         III.            Pengaruh (pengkutuban) polarisasi kelompok. Seringkali keputusan yang dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan keputusan individu. Hal itu disebabkan karena adanya perbadingan sosial. Tidak semua orang berada di atas rata-rata. Oleh karena itu untuk mengimbanginya perlu dibuat keputusan yang jauh dari pendapat orang tersebut.

   E.     PRINSIP DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan mengenal berbagai prinsip dasar sehingga baik dalam tahapan perumusan maupun implementasinya pembuatan keputusan tersebut memenuhi syarat sebagai alat manajemen yang dapat memberikan panduan bagi anggota dalam bertindak dan berprilaku. Adapun Prinsip-Prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 
a)      Keputusan pada dasarnya ditujukan untuk memecahkan masalah, karena itu setiap alternatif solusi hendaknya tepat untuk masalah yang dituju. 
b)      Setiap keputusan hendaknya merupakan alternatif terbaik dengan resiko yang amat minimal. 
c)      Keputusan hendaknya sudah mempertimbangkan lingkup dan resiko secara sistematik dan sistemik. 
d)     Keputusan hendaknya tidak berada diluar zona of acceptance manusia. 
e)      Keputusan yang efektif adalah keputusan yang dapat dilaksanakan.
f)       Keputusan hendaknya memecahkan masalah yang generik bukan masalah yang oprasional teknis. 
g)      Pembuatan Keputusan terdiri dari tahap perumusan keputusan dan implementasi keputusan.
h)      Pembuatan keputusan hendaknya menghasilkan suatu hasil yang dapat diukur. 
i)        Keputusan tidak selalu harus dimulai dari data, tapi dari judgement. 

   F.    MEMBUAT KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan manajerial diasumsikan bersifat rasional. Dengan asumsi itu kita dimaksudkan bahwa para manajer membuat pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai, dengan kendala tertentu.
1.      Asumsi-asumsi rasionalitas
                  Asumsi-asumsi rasionalitas diterapkan bagi setiap keputusan, baik perorangan maupun manajerial. Pengambilan keputusan manajerial dapat mengikuti pengamsusian rasional jika syarat-syarat berikut ini di penuhi :
                  Manajer itu di hadapkan pada masalah sederhana yang sasarannya jelas dan alternatif-alternatifnya terbatas, di mana tekanan waktu sangat sedikit dan biaya untuk mencari dan mengevaluasi alternatif itu rendah, yang mana budaya organisasinya mendukung inovasi dan pengambilan resiko, dan di mana hasil-hasilnya relatif konkrit dan dapat diukur.
2.      Rasionalitas Terbatas
                  Kendati ada batas-batas terhadap rasionalitas sempurna, para manajer diharapkan untuk mengikuti proses rasional ketika mengambil keptusan. Para manajer mengetahui bahwa pengambil keputusan yang “baik” diandaikan melakukan hal-hal tertentu: mengidentifikasi masalah, mempertimbangkan berbagai alternatif, mengumpulkan informasi, dan bertindak secara tegas, namun berhati-hati. Para manajer, dengan demikian, diharapkan menampilkan perilaku pengambilan keputusan yang benar.
3.      Peranan Intuisi
                  Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman, perasaan dan pertimbangan yang sudah terkumpul. Para peneliti yang mengkaji penggunaan intuisi oleh manajer dalam pengamblan keputusan menemukan lima aspek intuisi yang berbeda-beda.
                  Membuat keputusan berdasarkan intuisi atau “perasaan hati yang paling dalam” tidak harus terlepas dari analisis rasional; melainkan kedua hal itu saling melengkapi.

   G.    MANAJER SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN
            Pengambilan keputusan merupakan bagian dari keempat fungsi manajerial. Itulah alasannya mengapa para manajer ketika mereka merencakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sering kali disebut pengambil keputusan itu sama artinya dengan mengelola.
            Fakta bahwa hampir segala sesuatu yang dilakukan oleh manajer mencakup pembuatan keputusan tidaklah berarti bahwa keputusan itu senantiasa panjang, berbelit-belit, atau jelas nyata bagi pengamat luar.

Kondisi Pengambilan Keputusan
Ada tiga kondisi yang mungkin dihadapi para manajer sewaktu mereka membuat keputusan, yaitu :
·         Kepastian (certainly)
Kepastian artinya, situasi yang memungkinkan manajer mampu mengambil keputusan yang tepat karena hasil dari setip alternatif telah diketahui.



·         Risiko
Risiko, yakni kondisi di mana pengambilan keputusan mampu memperkirakan kemungkinan alternatif-alternatif tertentu atau hasil-hasil tertentu.

H.  Gaya Pengambilan Keputusan
·         Gaya mengarahkan.
Orang yang menggunakan gaya mengarahkan (directive style) memiliki toleransi rendah terhadap ambiguitas dan bersikap rasional dalam cara berpikirnya.
·         Gaya analitis.
Pembuat keputusan yang bergaya analitis (analytic style) mempunyai jauh lebih banyak toleransi terhadap ambiguitas daripada jenis mengarahkan. Mereka menginginkan lebh banyak informasi sebelum mengambil keputusan dan merenungkan lebih banyak alternatif daripada pengambil keputusan yang bergaya mengarahkan.
·         Gaya konseptual.
Individu-individu dengan gaya konseptual cenderung (conceptual style) amat luas pandangan mereka dan akan melihat banyak alternatif. Mereka memusatkan perhatian jangka panjang dan sangat baik dalam menemukan pemecahan kreatif atas sejumlah masalah.
·         Gaya perilaku.
Para pengambil keputusan yang bergaya perilaku (behavioral style) sangat baik dalam bekerja sama dengan orang lain. Mereka menaruh perhatian pada prestasi anak buah dan sangat suka menerima saran dari orang lain.



    I.      Pengambilan Keputusan dalam Dunia Kini
Beberapa pedoman dalam pengambilan keputusan dalam dunia kini, yaitu :
·         Mengetahui kapan saatnya untuk menyerah. Ketika terbukti bahwa suatu keputusan tidak berhasil, jangan takut untuk menariknya kembali. Dalam lingkungan yang dinamis sekarang ini, jenis pemikiran ini tidak akan berhasil.
·         Mempraktikkan lima duduk perkara. Ketika lingkungan menjadi sangat tidak pasti, satu cara untuk mendorong pengambilan keputusan yang baik adalah dengan membuat orang-orang berpikir lebih luas dan mendalam tentang suatu masalah. Pendekatan “lima duduk perkara ini” menganjurkan karyawan belajar untuk bertanya “mengapa” tidak hanya sekali, tapi lima kali. Menanyakan “mengapa” yang pertama kali ini terjadi biasanya menghasilkan penjelasan yang dangkal untuk suatu masalah; “duduk perkara” yang berikut memaksa pembuat keputusan untuk menggali lebih dalam pada penyebab masalah dan solusi yang layak.
·         Menjadi pengambil keputusan yang efektif. Sebuah proses pengambilan keputusan yang efektif mempunyai enam sifat :
1.      Berfokus pada apa yang penting
2.      Yang logis dan konsisten
3.      Meliputi pemikiran yang subyektif dan obyektif dan menggabungkan pemikiran yang analitis dengan intuitif
4.      Memerlukan sebuah persoalan biasa
5.      Mendorong dan menuntun pengumpulan informasi yang berkaitan dan opini yang diinformasikan
6.      Langsung, dapat diandalkan, mudah digunakan dan fleksibel.



BAB III
PENUTUP

3.1.    KESIMPULAN
               Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Pengambilan keputusan adalah mengenai penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan. Adalah penting membedakan keputusan per se dan proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menyangkut peristiwa-peristiwa yang menjurus pada saat pemilihan dan sesudahnya, sementara sebuah keputusan berarti “memutus”, yaitu menentukan sebuah pilihan atau arah tindakan tertentu.

3.2.    SARAN
               Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, untuk ke depannya kami sebagai penulis akan berusaha untuk membuat makalah dengan lebih baik lagi. Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca sekalian. Kami mohon maaf jika ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang dimengerti dan lugas. Dan kami juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini.








DAFTAR PUSTAKA

Stoner, James A.F., Freeman, R. Edrward, and Gilbert Jr, Daniel R. 1996. Manajemen Jilid I. Indonesia : PT Surya Usaha Ningtias
Drummond, Helga. 1995. Pengambilan Keputusan Yang Efektif. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum
Koontz, Harold, O’Donnell Cyril, and Weihrich, Heinz. 1994. Edisi Kedelapan Manajemen. Jakarta : Penerbit Erlangga
Griffin,W.  Ricky. 2002. Manajemen, Edisi Ketujuh, Jilid 1. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama





Lirik lagu M!LK - Over The Storm

M!LK  Over The Storm Lyricist:木下智哉 Composer:木下智哉 Wow Wow Wow Wow Wow… 退屈な繰り返しはいらない アンバランスなスリルを感じてたい タイトロープな 未来だけをセットして...